Kekuatan Tersembunyi

Minggu Biasa XXX
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan 1: Rm 8:18-25
Mazmur: Mzm 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6
Bacaan Injil: Luk 13:18-21

.. biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabang-nya. … seumpama ragi yang … diadukkan ke dalam tepung … sampai khamir seluruhnya.

Dalam Bacaan 1, kepada jemaat di Roma, Rasul Paulus berbicara mengenai pengharapan dan penantian. Bertahan dalam penderitaan karena adanya harapan, bertahan dalam setiap keluhan dan kesakitan dalam penantian. Perjuangan dalam iman dan percaya bahwa ada sesuatu yang besar pada akhirnya.

Dalam Injil, Yesus memberikan perumpamaan mengenai biji sesawi dan ragi. Biji sesawi yang kecil akan tumbuh dan menjadi tempat tinggal bagi burung-burung. Ragi yang mempengaruhi seluruh adonan tepung sehingga bisa menjadi bahan baku roti ataupun anggur.

Biji sesawi yang ditanam di ladang mungkin tidak menjadi tumbuhan utama. Sesuatu yang kecil dan bukan merupakan fokus pertanian utama, namun bisa menjadi tumbuhan peneduh ketika pada posisi puncak perkembangannya. Bahkan burung-burung yang bukan merupakan peliharaan dan mungkin bisa mengganggu pertanian pun menjadikannya rumah.

Ragi adalah mikroorganisme yang dipelihara sebagai sarana fermentasi dalam pembuatan roti, tape, anggur dan bir. Sebagai mikroorganisme yang sangat kecil, ragi memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, meskipun ada pertentangan dalam hal fermentasi yang menghasilkan alkohol yang memabukkan dan dalam prosesnya melibatkan pembusukan. Namun pada prosesnya yang tanpa cahaya, sedikit ragi mampu mempengaruhi 3 sukat (sekitar 40 kg) tepung.

Semoga kita mampu bertahan dengan berproses meskipun terlihat kecil dan sepele namun tetap melangkah maju secara konsisten karena iman akan adanya pengharapan.

Diterbitkan oleh tayht

Thomas Aquino YHT

Tinggalkan komentar